Pupuk Susulan Komplit Agar Tanah Tidak Cepat Kering

Di musim kemarau, apa ada pupuk susulan organik yang bisa untuk memperbaiki tanah agar tidak kering?

Tentu ada. Umumnya, tanah yang subur adalah tanah yang memiliki kandungan mineral. Unsur mineral ini seperti halnya boron, klorin, kobalt, besi, mangan, magnesium, molibdenum, zinc dan sulfur. Kalau dalam pemupukan, biasa kita kenal dengan istilah pupuk hara mikro.

Indikasi tanah subur, juga bisa terlihat kalau memiliki lapisan humus tebal dan kaya akan mikroba. Dalam tanah sendiri, sebenarnya sudah memiliki mikroba. Ada beberapa jenis mikroba yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman, yang keberadaannya perlu dikembangkan agar dapat bermanfaat dalam penyediaan unsur hara. Perlu Juragan tahu, mikroba ini ada, sekalipun di lahan kering yang masam.

Hanya saja, karena keadaan humus sebagai habitat mikroorganisme penyubur tanah yang kurang, tanah menjadi tidak subur dan cepat kering. Humus sendiri terdiri dari campuran bahan organik yang telah mengalami pembusukan seperti daun, ranting dan rumput yang telah mati. Kalau tanaman Juragan ada ribuan, ribet kalau harus membuat kompos secara berkala.

Terus gimana dong? 😐

Tanpa harus membuat kompos, asalkan rutin dalam aplikasi dua jenis pupuk berikut ini, tanah Juragan tidak akan cepat kering. Yaitu asam humat dan karbon.

Baik asam humat atau karbon, bisa menjadi habitat bagi mikroba. Dua bahan ini sifatnya juga mengikat air, sehingga baik air atau pupuk kocoran jadi tidak mudah menguap. Kedua bahan organik ini melepaskan hara secara perlahan, sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Saya rekomendasikan produknya yang memiliki kandungan hara mikro, untuk melengkapi mineral dalam tanah. Yaitu Powersoil yang harganya per kg 70 ribuan. Dan Si Carbon, yang harganya 60 ribuan per kg.

Baik asam humat atau karbon, aplikasinya bisa bersamaan dengan pupuk dasar. Itu bila Juragan menggunakan pupuk kimia seperti Urea, SP 36 dan KCL. Tapi kalau Juragan sudah pakai pupuk kandang tidak perlu. Karena pupuk kandang sendiri merupakan bahan organik. Sudah pasti menyuburkan tanah, dan membuat tanah tidak cepat kering.

Untuk aplikasi susulan, bisa juga campur dengan pupuk kimia. Tidak harus mengaplikasikan keduanya. Juragan bisa ambil salah satunya saja.

Aplikasi Pupuk Susulan plus Karbon – Vegetatif

Sebagai contoh, misalnya pada fase vegetatif. Juragan bisa menggunakan campuran antara pupuk Fertiphos yang tinggi fosfat. Dalam fertiphos unsur hara yang paling banyak adalah 20% fosfat, silika 10%, dan 15% kalsium. Dalam fertiphos sudah ada kalsiumnya, sehingga pada fase ini Juragan tidak perlu menambahkan pupuk kalsium.

Fertiphos tadi campur dengan KNO3 Merah untuk suplai kalium. Yang kandungannya terdiri dari 15% nitrogen dan 14% kalium. Gabungan antara dua pupuk kimia ini seimbang dan lengkap untuk fase vegetatif.

Agar tanah tidak cepat kering, nanti campur dengan pupuk karbon, seperti pada merk SiCarbon. Dosis penggunaan pupuk karbon, patokannya adalah 1 : 3, dari pupuk kimia.

Rekomendasinya, Juragan pakai saja 4 sendok makan KNO3 Merah dan 3 sendok makan Fertiphos, per 10 liter air. Dalam campuran itu, tambahkan 2 sendok makan SiCarbon. Berikan pupuk secara kocor, per tanaman 250 mili, atau sekitar satu gelas.

Aplikasi Pupuk Susulan plus Asam Humat – Generatif

Selanjutnya, kalau masih di fase generatif bunga, pupuk yang diberikan masih tinggi fosfat. Nanti ditambah asam humat agar tanah tidak cepat kering. Untuk hasil yang lebih cepat, Juragan bisa pakai MKP yang kandungannya 52% fosfat dan 34% kalium dengan dosis 1 kg. Dicampur dengan 250 gram asam humat untuk takaran 200 liter air. Diberikan secara kocor, hanya 2 kali saja. Tidak perlu dicampur kalsium karena MKP sendiri fungsinya sudah bisa untuk mencegah rontok bunga.

Masuk fase selanjutnya, di fase generatif buah, saatnya memprioritaskan pupuk kalium. Pupuk MKP tadi, kita kombinasikan dengan KNO3 Putih yang kandungannya 13% N dan 46% K. Dosisnya 3 sendok makan MKP dan 5 sendok makan KNO3 Putih untuk takaran 10 liter air. Tambah dengan 3 sendok makan asam humat. Seperti tadi, aplikasinya juga dengan cara kocor.

Aplikasi Karbon + Asam Humat

Selain menggunakan cara dicampur dengan pupuk langsung, Juragan bisa aplikasikan karbon dan asam humat sekaligus secara terpisah. Untuk mendapatkan manfaat dari kedua pupuk ini secara langsung. Dosisnya 3 sendok asam humat dan 4 sendok karbon. Dilarutkan jadi satu untuk takaran 1 tangki sprayer.

Pada intinya, agar tanah tidak cepat kering, kombinasikan aplikasi pupuk dengan pemberian bahan organik secara kocor. Dengan begitu, sekalipun di musim kemarau tanah selalu subur.

 

DAPATKAN PRODUKNYA 

Si Carbon – Link Shopee 
Powersoil – Link Shopee 
KNO3 Merah – Link Shopee 
Fertiphos – Link Shopee 
MKP Pak Tani – Link Shopee 
KNO3 Putih – Link Shopee