Semprot Obat Musim Hujan, Sebelum atau Setelah Hujan?

Setelah melakukan penyemprotan obat pestisida, bukan tidak mungkin akan datang hujan. Lalu bagaimana dengan obat yang sudah kita semprotkan? Apa semprot obat musim hujan harus kita ulang? Ini dia beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Selang Waktu antara Penyemprotan Obat dan Curah Hujan

Berdasarkan tingkat umum penyerapan obat oleh tanaman, bahan aktif dengan cara kerja sistemik yang kuat dapat terserap sekitar 70% hanya dalam waktu 1 atau 2 jam. Sementara bahan aktif dengan kerja sistemik yang lemah baru bisa terserap 60-80% dalam waktu 4 atau 6 jam.

Oleh sebab itu, baiknya penyemprotan dilakukan pada 4 jam sebelum perkiraan terjadi hujan. Jika demikian, maka cairan kimia yang telah bersentuhan penuh dengan tanaman telah terserap, dan sudah siap untuk menghambat jamur atau hama. Pada kondisi seperti ini, penyemprotan ulang tidak diperlukan.

Jenis Pestisida

Umumnya, pestisida sistemik akan lebih tahan terhadap erosi air hujan. Misalnya seperti bahan aktif Trisiklazol yang ada pada fungisida Filia atau AmarisTop. Pada bahan aktif tersebut, jika turun hujan 1 jam setelah penyemprotan, pengaruh air hujan kecil terhadap kemanjuran fungisida.

Kalau pada bahan aktif tiofanat, karbendazim, triadimefon, dan sebagainya, transmisi kerjanya cukup cepat. Dalam 4 jam setelah aplikasi, 80% bahan aktif telah terserap ke dalam jaringan oleh tanaman, dan bahan kimia tersebut tidak terlalu terpengaruh oleh curah hujan.

Sementara pada insektisida kontak, hama umumnya akan diracuni dalam waktu 1 atau 2 jam setelah aplikasi. Dan efek insektisidanya baru akan terlihat dalam 4 jam. Seperti pada bahan aktif klorpirifos, atau golongan piretroid yang memiliki sifat kontak kuat. Oleh sebab itu, pestisida kontak seperti bahan aktif tersebut tidak boleh disemprotkan ketika hujan turun 4 jam setelah aplikasi.

Pada fungisida protektif seperti mankozeb, propineb, klorotalonil, dan lain sebagainya, meskipun tahan terhadap erosi air hujan, akan tetap ada pengaruh jika terjadi hujan pada efeknya. Jika turun hujan dalam 4 jam atau dalam 4 sampai 8 jam, dan durasi hujan cukup lama, maka perlu adanya penyemprotan kembali. Lakukan penyemprotan tersebut segera setelah cuaca membaik. Akan tetapi hanya perlu separuh dari penyemprotan awal saja.

Sementara pada pestisida dengan aktivitas mikroba seperti trichoderma, bacillus thuringiensis, dan mikroba lainnya, pestisida ini lebih kondusif untuk bisa tetap berkecambah dan melakukan aktivitasnya dengan baik meski dalam kondisi kelembaban tinggi. Maka jika hujan turun dalam 2 atau 4 jam atau di luar 4 jam setelah aplikasi, pada dasarnya tidak perlu lagi untuk menyemprot.

Lihat Efek Penyemprotan

Selang 3 hari setelah semprot obat musim hujan, bila masih tidak ada status atau gejala keracunan serangga yang belum terkontrol, atau pertumbuhan gulma juga belum bisa terhambat, maka sudah jelas perlu adanya penyemprotan ulang.

Tapi yang perlu menjadi perhatian, pada saat penyemprotan ulang ini, kalau bisa ganti dengan pestisida dengan mekanisme kerja yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk menghindari penggunaan terlalu banyak jenis pestisida yang sama, yang dapat menyebabkan masalah resistensi dan fitotoksisitas.

Baca juga : FUNGSI 6 HARA MIKRO PADA CABE, INI 4 PUPUK MIKRO PALING LENGKAP

Itu tadi 3 hal yang perlu diperhatikan dalam semprot obat musim hujan. Sekarang, ada pertanyaan lagi. Mana yang lebih baik, di antara menyemprot sebelum hujan, atau menyemprot setelah hujan? Menurut Juragan lebih baik yang mana?

Herbisida

Kalau mau menggunakan herbisida, jika pada saat penyemprotan kelembaban tanah kurang baik terutama dalam cuaca yang kering, cairan herbisida akan dengan mudah menguap. Kontak dengan tanah pun hanya sedikit sehingga tidak mudah terserap oleh rumput. Maka dalam kondisi ini, efek penyemprotan setelah hujan akan lebih baik, karena dapat cepat terserap oleh tanah dan gulma. Penyerapan herbisida ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.

Fungisida

Penggunaan fungisida dengan cara kerja sistemik yang kuat sekalipun, lebih baik semprotkan sebelum hujan. Sebab setelah hujan, atau ketika curah hujan mengguyur terus menerus, akan mengakibatkan sebagian besar jamur patogen menyebar lebih cepat setelah hujan. Terutama jamur seperti busuk akar, antraknosa, jamur tepung dan jamur lainnya. Penyemprotan obat sebelum hujan dapat memperbaiki infeksi sejak awal, seperti ketika ada luka pada tanaman setelah penyiangan. Yang mana biasanya luka ini menjadi pintu bagi jamur untuk bisa menginfeksi.

Maka penyemprotan fungisida di awal akan mencegah infeksi bakteri dan mengurangi terjadinya penyakit. Karena kalau hujan berlangsung dalam waktu yang lama dan jamur berkembang biak menyebar dengan cepat, akan lebih sulit untuk bisa mengendalikan penyakit dengan baik bila penyemprotannya setelah hujan. Sebab tingkat penyerapan larutan kimia akan berkurang.

Insektisida

Pada musim hujan kita juga wajib menyemprot insektisida. Serangan serangga juga berkaitan erat dengan suhu dan kelembaban. Pada musim sebelum hujan tingkat kerusakan oleh serangga juga relatif serius, seperti kutu daun, thrips dan berbagai hama mulut penghisap menusuk lainnya. Populasi hama-hama tersebut tidak kalah banyak di musim hujan. Cuaca yang panas dengan suhu cukup tinggi sebelum hujan, membuat hama tungau masih bisa berkembang biak, sehingga bukan tidak mungkin menghasilkan kerusakan serius pada tanaman. Jika kontrol tidak kita lakukan sebelum hujan, sejumlah besar tanaman akan berkurang.

Setelah hujan kecepatan reproduksi dan tingkat kerusakan hama ini relatif rendah, dan pentingnya penyemprotan setelah hujan tidak terlalu besar. Oleh karena itu, akan lebih baik jika agar insektisida harus disemprotkan sebelum hujan.

Lihat juga : 🔥🔥 Panen Cabe Rawit Master, Petikan Ke 7

Sebelum hujan logikanya jumlah jamur patogen dalam sayuran kecil, karena penyebaran jamur biasanya terjadi setelah hujan. Sementara bahaya dari hama serangga bisa lebih beresiko. Jika kita tidak menyemprot terlebih dahulu, itu akan menyebabkan lebih banyak lubang serangga di daun dan buah-buahan sayuran, yang akan secara serius mempengaruhi penjualan dan hasil. Curah hujan terus menerus akan menyebabkan penyebaran berbagai jenis jamur dengan cepat. Tingkat penyebaran juga dapat mencapai lebih dari 60% dalam semalam, yang membuatnya lebih sulit kita kendalikan.

Oleh karena itu, anjurannya semprot pestisida di ladang sayuran sebelum hujan. Lakukan pengendalian hama dulu, baru pengendalian jamur. Namanya pengendalian, memang lebih baik kita lakukan sedari awal.