Sterlisasi Lahan Dengan H2O2 atau Basamid? Cara Cepat Murah

Mengapa jenis penyakit seperti layu atau busuk batang sangat susah dikendalikan? Pada lahan dan bedeng yang sama, sering terjadi hal yang sama. Penyebab dari layu dan busuk batang ini adalah jamur dan bakteri, yang ternyata datangnya bukan hanya ketika tanaman cabe kita sudah tertanam. Jamur dan bakteri bisa tinggal di tanah dalam waktu yang lama. Sebab itu perlu kita lakukan sterilisasi lahan sebelum tanam, terutama bagi Juragan yang lahannya sering terkena penyakit. Kita bisa melakukan sterilisasi lahan dengan h2o2. Sehat tidaknya tanah, menjadi kunci utama keberhasilan menanam.

Sterilisasi Lahan dengan Pestisida yang Cepat

Untuk sterilisasi yang lebih cepat adalah dengan aplikasi pestisida ke lahan. Produk yang paling recommended adalah Basamid 98 GR, yang fungsinya banyak. Basamid ini bisa berfungsi sebagai nematisida, insektisida, fungisida, nematoda, juga mengendalikan serangga dan penyakit pada tanaman. Bahan aktifnya dazomet 98, menghasilkan gas methyl isothiocyanate yang akan mematikan serangga, cendawan, nematoda, bakteri, dan gulma yang terbawa tanah.

Kalau Juragan sudah menggunakan Basamid, tidak perlu lagi menggunakan insektisida karbofuran seperti Furadan. Penggunaan Basamid juga sebenarnya memang tidak boleh campur dengan pestisida lain. Per kemasan 500 gram, saat ini harganya sekitar 175 ribuan. Lumayan mahal ya Juragan?

Satu hal yang perlu menjadi perhatian adalah langkah-langkah aplikasinya. Berikut ini caranya.

Tanah pada bedengan perlu dicangkul terlebih dahulu hingga merata. Kemudian tebar sebanyak 40 hingga 50 gram Basamid per 1 meter kubik media tanah.

Setelahnya kita bisa aplikasikan pupuk TSP atau NPK yang Juragan gunakan sebagai pupuk dasar, campur dengan campuran adukan tanah dan Basamid. Lanjut sirami campuran tersebut agar gas yang keluar segera bekerja. Aduk campuran sekali lagi dan padatkan campuran tadi (bisa dengan diinjak-injak). Lanjut sirami lagi hingga mencapai kondisi kapasitas lapang (tidak terlalu becek atau kering).

Setelah itu, tutup bedengan dengan plastik (bisa menggunakan mulsa) agar gas yang keluar dari basamid bekerja menyelimuti tanah. Buka plastik mulsa setelah 7 hingga 10 hari, kemudian aduk campuran pada bedengan tadi dengan tujuan agar sisa-sisa gas segera hilang. Ulangi dan sesekali siram dengan air, kemudian angin-anginkan sambil aduk 7 sampai 14 hari. Setelah 14 sampai 20 hari, baru lakukan penanaman bibit tanaman pada lahan yang sudah steril.

Sterilisasi Lahan dengan H2O2, Trichoderma, dan EM4

Mensterilkan lahan dengan pestisida memang cepat, tidak butuh banyak waktu dan tidak butuh banyak tenaga. Hanya saja, mahal jika kita harus menggunakan pestisida dengan bahan aktif tertentu seperti tadi, dengan kebutuhan lahan yang luas. Agar lebih murah, sterilisasi lahan dengan H2O2 saja. H2O2 ini sebenarnya sakti, bisa membasmi jenis jamur dan bakteri apa saja yang berbahaya.

Dan setelah proses sterilisasi, kita berikan jamur baik pada lahan, misalnya dengan mikoriza dan trichoderma pada lahan yang sudah steril.

Kenapa harus pakai H2O2 kalau ujung-ujungnya pakai trichoderma juga? Bukankah fungsi dari trichoderma itu juga membasmi jamur?

Sebentar. Itu dilakukan untuk mengurangi beban kerja trichoderma, dan untuk memaksimalkan kerja dari trichoderma tersebut. Kita tidak tahu persis seberapa banyak jamur atau bakteri yang masih tertinggal di tanah.

Baca juga : 5 PUPUK KALSIUM HUMAT, ANTI RONTOK TAHAN PENYAKIT + TANAH SUBUR LAGI

Kadar dari H2O2 yang digunakan adalah yang 50%, tidak seperti H2O2 3% yang biasanya untuk mengatasi jamur setelah tanam. Misalnya dengan merk Brataco yang harganya sekitar 125 ribu, per kemasan 800 mili.

Dosis penggunaannya, 60 mili per 20 liter air. Tinggal juragan siramkan saja bisa dengan gembor atau dengan alat lainnya.

Selang 2 hari setelah penyiraman H2O2, kita aplikasikan bahan organik sekaligus fungisida trichoderma. Ini ada banyak merk-nya ya Juragan, sebagai contoh bisa menggunakan Anfush. Harganya 30 ribuan per kemasan 500 gram.

Dosisnya adalah 3 sendok makan Anfush per 20 liter air atau sekitar 50 gram. Silakan bisa Juragan siramkan merata pada bedengan.

Penggunaan EM4

Terakhir, gunakan mikroba seperti EM4 sebagai langkah sterilisasi akhir. EM-4 dapat membantu mengurangi jumlah bakteri jahat dalam tanah dengan meningkatkan aktivitas bakteri berguna, sehingga membantu mempertahankan keseimbangan alami dalam ekosistem tanah.

Karena kita pakai mikroorganisme sebaiknya diaplikasikan pada saat sore hari. Agar bakteri dalam EM4 tidak mati oleh paparan sinar matahari. Maka dari itu, setelah penyiraman EM4, keesokan harinya bedengan langsung ditutupi dengan mulsa.

Dosisnya setengah kilo gula, 50 liter, dan 1 liter asam amino. Untuk gula larutkan dulu dalam air. Sementara EM4 bisa langsung dicampurkan dalam air 50 liter. Kalau gula sudah larut baru bisa campur dengan larutan. Dan diamkan dulu selama kurang lebih seperempat jam. Setelah itu, bisa siramkan pada lahan.

 

Dengan pemanfaatan agen-agen hayati, tetap butuh waktu agar agen hayati tersebut bisa menjalankan tugasnya. Selang 7 hari setelah sterilisasi lahan, baru bisa ditanami.

Dengan sterilisasi lahan, kita sudah melakukan pencegahan penyakit dari awal. Walaupun penggunaan fungisida sebagai perlindungan pada tanaman tetap kita lakukan juga.

Mau pakai cara yang mahal atau yang murah, silakan Juragan pilih.

 

DAPATKAN PRODUKNYA

Basamid 98 GR – Link Shopee 
H2O2 50% – Link Shopee 
Anfush – Link Shopee 
EM 4 – Link Shopee