Tanam Cabe Tanpa Olah Tanah Pakai Produk Nasa, Full Organik

Keuntungan dari menanam cabe tanpa olah lahan yang paling utama adalah menghemat ongkos kerja. Selain itu, ketika unsur hara dalam tanah bekas tanaman terdahulu masih ada dalam tanah, menanam cabe tanpa olah tanah sebenarnya juga mengurangi terjadinya erosi lapisan hara tanah karena dipakai kembali. Biasanya ini terjadi setelah penanaman padi. Karena dari hasil penelitian, pemupukan fosfat yang terserap tidak lebih dari 25% saja.

Kalau mau full organik, sebaiknya pestisidanya juga alami. Karena bukan tidak mungkin penyemprotan pestisida kimia juga bisa membunuh mikroba yang ada dalam tanah. Faktanya, fungisida klorotalonil terbukti mengganggu bakteri mikroba tanah yang ikut terlibat dalam fiksasi nitrogen menjadi nitrat. Mikroba tersebut adalah yang biasanya kita kenal sebagai bakteri penambat N.

Apalagi pada penggunaan herbisida, juga bisa saja menyebabkan kerusakan yang besar pada spesies jamur di tanah. Bahan aktif glifosat dan klorpirifos juga memiliki efek merusak pada cacing tanah di tingkat sel yang menyebabkan kerusakan DNA.

Sementara itu, bukan tidak mungkin juga ada kemungkinan tanah telah ada gulma yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman. Karena tanah juga tidak dibuka, ada kemungkinan sisa-sisa hama yang masih berkembang biak di atas lahan, dan bisa mengganggu pertumbuhan tanaman selanjutnya.

Maka simak sampai selesai, untuk mengetahui bagaimana cara menanam cabe tanpa olah tanah, beserta pengendalian penyakit virusnya.

A. Memastikan pH Tanah Netral

Apabila pH tanah masih asam, kita perlu memastikan agar pH tanah dalam keadaan netral. Maka caranya adalah dengan memberikan pupuk kalsium humat sebelum tanam. Caranya dengan kocor menggunakan tangki 16 liter dengan dosis 4 sampai 5 sendok makan. Fungsi dari pupuk kalsium asam humat ini akan menetralisir asam tanah, meningkatkan daya serap, atau penyerapan akar dalam tanah terhadap pupuk lain. Juga bisa meningkatkan warna hijau pada batang daun tanaman. Kalau menggunakan kalsium humat, nanti setelah tanam juga berikan lagi ketika tanaman sudah berumur 15 hari setelah tanam.

Untuk jarak tanam yang recommended adalah 50 x 80 cm. Jarak antar tanamannya diperlebar untuk menghindari dari kelembaban yang tinggi, kalau barangkali Juragan menanam di cuaca yang lebih sering mendungnya. Sementara tinggi bedengan, paling tidak dibuat setinggi 40 cm.

B. Penyemaian Benih

Untuk menghasilkan bibit yang sehat, kita perlu benih yang berkualitas unggul dan toleran penyakit. Hendaknya dari benih sendiri bisa toleran terhadap penyakit atau virus. Virus yang paling banyak terjadi pada bibit atau tanaman cabe fase vegetatif adalah hama penghisap seperti kutu. Benih yang memiliki toleransi bintang 5 terhadap virus tersebut salah satunya Master. Sinergis dengan tujuan tanam cabe tanpa olah lahan yang menghemat biaya, penggunaan benih yang toleran terhadap penyakit atau virus juga akan menghemat biaya pengendaliannya nanti.

Sebelum semai, akan lebih baik jika rendam benih terlebih dahulu menggunakan POC NASA. Perendaman ini dibantu dengan air hangat selama kurang lebih 2 jam. Setelah perendaman, baru benih bisa semai.

Baca juga : 7 PUPUK KALIUM CAIR DENGAN UNSUR K TERTINGGI

Untuk media semainya, pakai perbandingan 3 tanah dan 1 pupuk. Pada bibit, usahakan tetap dalam kondisi lembab. Jauhkan juga dari sinar matahari dan hujan secara langsung selama 1 minggu. Dan untuk mensterilkan jamur, pakai Natural Glio saja pada bibit. Berikan dengan cara kocor, bukan dengan cara semprot. Tidak disarankan dengan cara semprot karena daun belum bisa berfungsi secara maksimal untuk melakukan penyerapan melalui stomata, atau mulut daun. Dosisnya paling tidak 1 gram saja per liter.

C. Persiapan Lahan

Pupuk dasar yang baik digunakan adalah pupuk kandang, karena di sini yang kita prioritaskan adalah tanah tetap gembur dan memiliki kandungan bahan organik yang banyak. Untuk takarannya, pada skala lahan seluas 500 meter, dengan isi sekitar 1000 batang cabe, pupuk kandang yang diberikan adalah 10 sack. Lalu berikan pupuk yang mengandung fosfat tinggi untuk menunjang pertumbuhan akar. Yaitu dengan pupuk SP 36 sebanyak 25 kg.

Atau kalau untuk skala luas lahan satu hektar, gunakan 5 sampai 10 ton pupuk kandang. Tambah dengan pupuk Supernasa 3 sampai 6 kg per hektar. Juga ditambah dengan Super Glio sebagai fungisida organik yang setiap seratus gramnya, digunakan untuk 50 kg pupuk kandang.

Cara pakainya, satu sachet super Glio campur dengan 50 kg pupuk kandang yang sudah terfermentasi dengan baik. Beri air sedikit sampai lembab, dan peram selama 1 minggu. Campuran Super Glio tadi bisa digunakan untuk media pembibitan, atau tabur pada lubang tanam pada lahan seluas 1000 meter.

Super Glio merupakan pupuk yang berfungsi sebagai pengendali jamur patogen tular tanah, seperti fusarium, phytophthora, rizoctonia, dan sebagainya. Sehingga penyakit seperti rebah semai, layu, sampai antraknosa bisa terhindarkan dengan fungisida ini. Keunggulannya adalah bisa bersifat dinamis, mengikuti perubahan habitat. Mampu juga menyerang patogen yang sebelumnya sudah ada di habitat tertentu.

Usahakan persiapan lahan ini dilakukan pada 2 atau 3 minggu dari penyemaian bibit.

D. Pemupukan Cabe

Pada usia 1 sampai 4 minggu, lakukan pemupukan seminggu sekali dengan 10 sdm pupuk NPK tambah dengan 5 sampai 10 sdm Power Nutrition. Kemudian campur dengan 50 liter air. Untuk pengaplikasian setiap lubang, adalah 1 gelas.

Power Nutrition ini sebenarnya fungsi utamanya seperti pupuk kalium. Untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerontokan. Tapi penggunaannya juga memperbaiki kerusakan tanah secara bertahap. Sehingga menanam cabe tanpa olah tanah bukanlah suatu masalah.

Pemupukan seminggu sekali juga masih berlanjut pada usia 5 minggu ke atas. Tapi dosisnya ditambah, juga dengan perbandingan pupuk NPK yang lebih tinggi kaliumnya. Juga dengan tambahan 10 atau 20 sdm Power Nutirtion dan campurkan dengan 50 liter air. Pemupukannnya adalah dengan dosis 2 sampai 3 gelas per lubang tanam.

Untuk perawatannya, tidak akan lepas dari BWR sebagai insektisida dan Super Glio sebagai fungisida.

Kalau Juragan belum tahu, BWR adalah insektisida hayati untuk mengendalikan semua jenis hama, tidak lain adalah kutu, sampai wereng. Dengan insektisida ini, kematian hama pengganggu terjadi sekitar 4 sampai 8 hari setelah terkena BVR. Dosis penggunaannya adalah 1 atau 2 gram per liter, semprotkan pada sore hari.

E. Panen

Kaitannya dengan hasil panen, POC Nasa, hormonik, dan aero sebagai perekat bisa kita gunakan untuk menambah hasil buah. Mulailah pemupukan sejak usia 2 minggu dengan interval penyemprotan 1 atau 2 minggu sekali.

Dosisnya adalah sebagai berikut. Gunakan 3 sampai 4 tutup botol POC Nasa, 1 tutup botol hormonik, dan setengah tutup botol Aero per tangki. Campuran ini tinggal Juragan semprotkan saja untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Untuk penyemprotan pada lahan seluas 1 hektar, membutuhkan sekitar 20 sampai 30 tangki.

 

DAPATKAN PRODUKNYA

Natural Glio – Link Shopee 
Supernasa 3 kg – Link Shopee 
Super Glio – Link Shopee 
Power Nutrition – Link Shopee 
Aero 810 – Link Shopee