Busuk pada tanaman cabe, bisa membuat rugi dalam waktu yang cepat. Yang membuat ngeri, pada tingkat serangan yang ganas, dan bila ada di kondisi lingkungan dengan curah hujan tinggi, cabe bisa busuk dan mati hanya dalam waktu 1-4 hari.
Pengendaliannya, semestinya kita lakukan secara teknis dan kimiawi agar lebih efektif dan tidak boros pengeluaran. Karena kalau secara kimiawi saja tanpa memperhatikan kondisi lahan, dengan kondisi lingkungan yang tidak mendukung pengendalian akan butuh waktu lebih lama.
1. Pengendalian Secara Teknis
Agar jamur penyebab layu bisa segera mati, kondisi tanah juga harus mendukung. Perlu adanya pengolahan tanah yang baik. Baik struktur tanahnya yaitu kondisi tanah dalam keadaan subur, baik ph tanahnya, juga seimbang unsur haranya.
Karena Tanah dengan pH tanah kecil (tanah asam), memiliki beberapa kekurangan yakni tingkat kelarutan fosfat rendah dan sebagian patogen tular tanah berkembang pada pH tanah rendah.
Apabila menggunakan pupuk kandang, lahan sebaiknya kita biarkan dulu selama 1 minggu terpapar terik matahari, tujuannya agar patogen pada permukaan tanah atau yang berasal dari pupuk kandang mati.
Untuk mencegah serangan penyakit layu, bisa dengan tambahan agen hayati Trichoderma tepat pada lubang tanam.
Terapkan juga penggunaan jarak tanam yang lebar. Dan melakukan pewiwilan pada ruas cabang di bawah cabang Y.
2. Pengendalian Secara Kimia – Awal Tanam
Pengendalian busuk secara kimia bisa kita lakukan mulai dari awal. Pertama dengan memberikan fungisida perlakuan benih. Fungisida yang baik pada kondisi ini adalah fungisida sistemik, misalnya seperti ridomil gold 350 es dengan kandungan 350 gram per liter mefenoksam. Penggunaannya bisa mencegah penyakit busuk antraknosa ataupun busuk yang penyebabnya adalah jamur phytophthora. Jangan keliru dengan ridomil gold yang bentuk formulasinya tepung. Karena bahan aktifnya berbeda. Kalau yang padat ada kandungan mankozebnya, yang bekerja secara kontak.
Ridomil Gold yang 350 ES kemasan isi 12,5 ml harganya sekitar 25 ribuan. Untuk dosis pemakaiannya adalah 2,5 sapmai 5 mili per kg benih.
Atau dengan fungisida Previcur. Yang juga bekerja secara sistemik untuk mengendalikan busuk akibat jamur phytophthora, dan rebah semai. Harga 100 mili fungisida Previcur sekitar 40 ribuan.
Untuk perlakuan benih, rendam selama 4 atau 6 jam pada air hangat suam suam kuku yang sudah ada campuran Previcur. Gunakan dosis 1,5 sampai 2 mili per liter air.
Baca juga : INFO LENGKAP BENIH CABE MASTER
Selanjutnya, mengingat variasi serangan penyakit utama cabai bisa muncul kapan saja, sejak tanaman berumur 1 minggu hingga satu bulan, mulailah aplikasi fungisida sistemik. Misalnya seperti Tandem, Amistartop, Acrobat, atau Nativo.
Pada saat tanaman cabe berusia 1 bulan, akan lebih baik jika menggunakan fungisida dengan bahan aktif ganda.
Bagaimana jika sudah terjadi?
Apabila sudah terjadi, jika serangan masih pada tingkat awal interval penyemprotannya seminggu sekali saja. Namun, pada tingkat serangan lanjut, intervalnya kita ubah menjadi 3 sampai 5 hari sekali. Ini menyesuaikan situasi dan kondisi di lapangan.
Campuran Fungisida Terbaik untuk Cabe Busuk
Agar lebih efektif, penyemprotan dapat dilakukan dengan cara mencampur fungisida, yaitu dengan fungisida yang cara kerjanya kontak dan sistemik.
Perhatikan juga sifat dari masing-masing fungisida yang Juragan gunakan. Apabila tertera fungisida kontak yang sifatnya kuratif, itu berarti fungisida tersebut digunakan untuk memulihkan tanaman, setelah terjadi serangan.
Sedangkan fungisida sistemik yang bersifat protektif, kita gunakan untuk melindungi agar bagian tanaman lain yang belum terinfeksi, tidak akan terinfeksi.
Berikut ini beberapa rekomendasi kombinasi bahan aktif yang bisa di campur, dengan dosis penggunaan 1 sampai 2 mili per liter.
- Klorotalonil (kontak) + Dimetomorf (sistemik)
- klorotalonil (kontak) + metalaksil (sistemik)
- klorotalonil (kontak) + azoksitrobin (sistemik)
- klorotalonil (kontak) + tebukonazol (sistemik)
- mankozeb (kontak) + dimetomorf (sistemik)
- mankozeb (kontak) + metalaksil (sistemik)
- propineb (kontak) + simoksanil (sistemik)
- famoksadon (kontak) + simoksanil (sistemik)
- tebukonazol (sistemik) + azoksitrobin (sistemik)
- difenokonazol (sistemik) + azoksitrobin (sistemik)
- tebukonazol (sistemik) + propikonazol (sistemik)
Misal menggunakan klorotalonil sebagai fungisia kontak. Juragan bisa menggunakan fungisida sistemik sebagai campurannya. Bisa dengan bahan aktif Dimetomorf, metalaksil, azoksistrobin, atau tebukonazol.
Selain klorotalonil, ada juga bahan aktif lain sebagai fungisida kontak, yaitu mankozeb. Bahan aktif ini bisa kita campur dengan fungisida sistemik dengan bahan aktif dimetomorf, dan metalaksil.
Lalu ada juga fungisida kontak dengan bahan aktif propineb. Penggunaannya bisa Juragan campur dengan fungisida sistemik berbahan aktif simoksanil.
Kalau juragan menemukan fungisida kontak dengan bahan aktif famoksadon, juga bisa kita mix atau campur dengan fungisida sistemik simoksanil.
Mixing fungisida ini tidak harus selalu kontak dan sistemik ya Juragan, bisa juga menggabungkan 2 fungisida sistemik. Asalkan bukan dari golongan yang sama. Misalnya, seperti tebukonazol campur azoksitrobin, difenokonazol dengan azoksitrobin, atau tebukonazol campur dengan propikonazol.
Selain menggunakan 2 bahan aktif yang cara campurnya manual, Juragan juga bisa menggunakan fungisida yang mengandung bahan aktif ganda. Agar nanti penyemprotannya lebih praktis.
Rekomendasi Fungisida untuk Banyak Jenis Penyakit
Saya rekomendasikan beberapa fungisida yang bisa mengatasi banyak jenis penyakit cabe busuk sekaligus.
-
- CURZATE 8/64 WP, BENLOX 50 WP untuk mengendalikan patek, busuk phytophthora, dan fusarium.
- AMISTARTOP 325 SC, TANDEM 325 SC, ACROBAT 50 WP, ANTRACOL 70 WP, CABRIO TOP 60 WG, TRIVIA 73 WP, DACONIL 75 WP, POLYCOM 70 WG untuk mengendalikan patek, bercak daun, dan busuk phytophtora.
- NATIVO 75 WG untuk mengendalikan penyakit bercak daun, patek, dan fusarium.
Sekian saja pembahasan kita. Saya harap masalah cabe busuk Juragan cepat teratasi.