back to top

3 Merk Trifloksistrobin dan Tebukonazol, Cegah Banyak Penyakit

Trifloksistrobin merupakan bahan aktif fungisida sistemik yang bisa berperan dalam meningkatkan metabolisme tanaman, sehingga daya tahan tanaman bisa meningkat dalam menangkal serangan penyakit. Ini akan sangat baik jika digunakan pada saat musim hujan. Daya tahannya juga baik dalam tanaman, sehingga bisa mengendalikan penyakit dalam waktu yang lebih lama.

Sementara bahan aktif sistemik tebukonazol, ciri utamanya adalah memiliki zat pengatur tumbuh. Maka selain untuk mencegah, tebukonazol juga baik untuk mengobati tanaman setelah terjadi gejala serangan penyakit.

Apabila dua bahan aktif tadi kita kombinasikan, akan menghasilkan cara kerja yang luar biasa. Berikut ini manfaat di antaranya.

Spektrum yang Luas

Sudah pasti, kalau dengan kombinasi dua bahan aktif akan membuat spektrum pengendalian lebih luas. Di antaranya adalah mengendalikan patek antraknosa, layu fusarium, busuk batang, juga bercak daun.

Efek pengendaliannya juga lebih baik karena dengan bantuan tebukonazol yang memiliki zpt. Jenis penyakit seperti hawar daun juga paling baik jika kita atasi dengan kombinasi bahan aktif ini.

Perawatan Menyeluruh

Dua bahan aktif trifloksistrobin dan tebukonazol adalah bahan aktif yang beda golongan, namun dengan cara kerja yang mirip. Gabungannya akan membuat fungisida sistemik yang bersifat protektif, kuratif, dan eradikatif. Selain spektrumnya yang meluas, efeknya juga akan lebih bagus pada jamur.

Kecil Dampak Negatif

Dua bahan aktif tersebut bila kita kombinasikan akan malah membuat sifat racun rendah, dalam artian residu yang rendah. Tapi dengan aktivitas kerja bahan aktif yang tinggi, meski hanya dalam dosis penggunaan yang sedikit.

Merangsang Pertumbuhan Tanaman

Kombinasi trifloksistrobin dan tebukonazol ternyata juga dapat mengatur penyerapan kalsium oleh tanaman, mencegah terjadinya defisiensi kalsium fisiologis, mengatur penyerapan nitrogen dan fosfor oleh tanaman, juga membuat tanaman tumbuh dengan lebih sehat, dalam hasil tinggi dan kualitas yang baik. Ini yang jarang orang tahu.

Terlepas dari itu, kalau harus campur mencampur, urusan ini seringkali membingungkan kita. Baik itu tentang dosis sampai caranya. Maka untuk mempermudah itu, kita cari fungisida yang memiliki dua bahan aktif sekaligus. Jadi kita bisa menggunakannya tanpa harus ribet mencampur. Seperti biasa, berikut ini, beberapa rekomendasi produknya.

Baca juga : BENIH MASTER, KUALITAS UNGGUL CABAI RAWIT YANG NYATA BUKTINYA!

Nativo

Nativo adalah fungisida sistemik yang bersifat sebagai penyembuhan (protektif), pencegahan (preventif), perlindungan (kuratif), dan pembersih ledakan penyakit (eradikatif) sekaligus.

Kemasan kecil fungisida ini bisa Juragan dapatkan dalam harga sekitar 60 ribuan.

Ada dua bahan aktif yang ada di Nativo. Yaitu tebukonazol 50 persen, dan trifloksistrobin 25 persen. Tebukonazol bekerja dengan cara mengganggu sterol biosintesis pada membran, sedangkan Trifloksistrobin bekerja dengan cara mengganggu proses respirasi.

Bahan aktif utamanya, yaitu tebukonazol yang konsentrasinya lebih dominan, juga sebagai ZPT. Hal itu karena tebukonazol berguna juga dalam pembentukan sel jaringan dan meningkatkan jumlah klorofil pada tanaman. Maka jangan heran, ketika setelah pengaplikasian Nativo, tanaman Juragan menjadi lebih hijau.

Perlu Juragan tahu, Nativo bekerja dengan cara sistemik, sehingga akan melindungi tanaman lebih lama. Untuk tanaman cabai, Juragan hanya membutuhkan dosis 100, sampai 150 gram saja per hektar.

Selain untuk tanaman cabai, Juragan juga bisa menggunakan fungisida Nativo pada tanaman lainnya. Di antaranya bawang, jagung, kacang, melon, timun, padi, kelapa sawit, tembakau, ataupun tomat.

Uniman

Uniman merupakan fungisida sistemik yang bersifat protektif dan kuratif. Jadi bisa sebagai pencegah dan untuk mengatasi setelah terjadi gejala serangan. Bahan aktifnya terdiri dari tebukonazol 50% dan trifloksistrobin 25%. Dosis penggunaan yang dibutuhkan adalah 300 gram per hektar.

Dosis tersebut dapat membantu mengatasi penyakit bercak kering pada tanaman tomat dan sejenisnya, tidak luput juga untuk cabe. Selain itu, fungisida ini juga bisa untuk Juragan gunakan pada tanaman kentang. Namun, yang perlu diperhatikan tidak diperkenankan untuk tanaman padi. Di belakang kemasannya tertera tidak untuk tanaman padi.

50 gram fungisida ini harganya sekitar 60 ribuan. Ada juga kemasan yang lebih kecil kalau Juragan mau mencobanya. Harganya sekitar 20 ribuan saja. Sebelas dua belas lah harganya jika dibandingkan dengan Nativo. Konsentrasi bahan aktif nya saja sama.

Strozol

Strozol merupakan fungisida yang bersifat protektif dan kuratif berbentuk butiran untuk mengendalikan penyakit pada padi. Justru malah kebalikannya dari fungisida Uniman. Coba kita lihat seberapa banyak kandungan bahan aktifnya.

Dalam fungisida Strozol ada 25% trifloksistrobin dan 55% tebukonazol. Dari sini, bisa kita lihat trifloksistrobinnya lebih tinggi dari dua fungisida sebelumnya. Lebih tinggi 5%. Di kemasannya memang hanya tertera untuk padi saja, dengan dosis 0,5 gram per liter.

Tapi fungisida ini juga bisa digunakan untuk tanaman lain seperti anggrek penyakit untuk bercak daun dengan dosis 200 gram per hektar. Bisa juga untuk tanaman apel dengan dosis 300 gram per hektar. Untuk cabe merah dosis yang diperlukan adalah 100 atau 150 gram saja, itu sudah cukup untuk mengatasi patek antraknosa. Sementara untuk tanaman jagung, bisa mengatasi penyakit bulai dengan dosis maksimal 0,8 gram per liter. Penyakit karat pada tanaman kedelai juga bisa diatasi dengan dosis 100 atau 150 gram per hektar. Sementara untuk tanaman kentang, dosisnya 150 gram per hektar. Kalau Juragan menanam kopi, Strozol juga bisa digunakan dengan dosis 1 gram per liter.

Untuk harga, 12,5 gram fungisida ini dibanderol sekitar 18 ribuan. harganya tidak jauh berbeda dengan dua produk sebelumnya.

Sampai sini, bisa kita lihat setiap produk memiliki dosis anjuran masing-masing. Meskipun dengan bahan aktif yang sama, tapi masing-masing produk konsentrasi bahan aktifnya berbeda. Formulasinya juga bisa berpengaruh.

Ada yang mengatakan kalau tebukonazol sebaiknya tidak digunakan untuk padi. Ada juga yang mengatakan kalau dosis anjuran tebukonazol untuk padi cukup 1 gram saja per liter. Tapi, yang saya sarankan Juragan anut saja dosis anjuran dari masing-masing produk. Karena pembuatnya dari tangan-tangan yang berbeda.

 

DAPATKAN PRODUKNYA

Nativo 75 WG – Link Shopee 
Uniman 50/25 WG – Link Shopee 
Strozol 80 WG – Link Shopee 

Hot News

Jenis dan Dosis Pemupukan Semangka Dari Awal sampai Akhir!

Pada artikel kali ini, akan kita bahas bagaimana pemupukan semangka yang tepat, tepat jenis, dan tepat dosis. Mulai dari persiapan lahan, sampai pupuk pembuahannya....
Kabar Tani
2
minutes

Ini Tanda Tanaman Cabe Kekurangan 5 Unsur Hara Makro

Tanaman cabe tidak tumbuh dengan normal, bisa disebabkan oleh kekurangan unsur hara. Unsur hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman cabe rawit, adalah unsur hara...
Kabar Tani
2
minutes

Hidrogen Peroksida Solusi Bertani Murah, Ini Contoh Produknya

Saat ini, semakin banyak petani yang beralih ke produk-produk pertanian yang lebih aman untuk lingkungan, tidak meninggalkan residu. Produk-produk pertanian tersebut juga relatif lebih...
Kabar Tani
3
minutes

Harus Urut! Cara Panen Cabe yang Benar di Musim Hujan

Apa kabarnya yang kemarin baru tanam cabe musim hujan? Sudah mendekati panen ya gan. Nah, saya rasa Juragan perlu tahu nih apa saja yang...
Kabar Tani
2
minutes
spot_img
const columns = document.querySelectorAll('.column'); columns.forEach(column => { column.addEventListener('dragover', event => { event.preventDefault(); column.classList.add('drag-over'); }); column.addEventListener('dragleave', () => { column.classList.remove('drag-over'); }); column.addEventListener('drop', event => { column.classList.remove('drag-over'); const draggingCard = document.querySelector('.dragging'); column.appendChild(draggingCard); }); }); const cards = document.querySelectorAll('.card'); cards.forEach(card => { card.addEventListener('dragstart', () => { card.classList.add('dragging'); }); card.addEventListener('dragend', () => { card.classList.remove('dragging'); }); });