#1 Alat Tanam Benih Yokohama, Praktis Ekonomis

Sebagai negara agraris, sektor pertanian di Indonesia tentu menjanjikan untuk dijadikan sebagai profesi sebagian orang untuk meraup keuntungan. Kini para petani tentu harus mengembangkan aktifitas bertaninya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang. Termasuk alat tanam benih jagung yang akan kami bahas di bawah ini.

Perkembangan Teknologi Pertanian

Seperti halnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, di bidang pertanian, teknologi juga tidak kalah canggih. Beragam penemuan dalam dunia pertanian justru mampu meningkatkan kualitas dan efisiensi petani dalam membudidayakan tanaman agar mendapatkan hasil panen yang berkualitas.

Tidak sedikit yang beranggapan bahwa keberadaan teknologi telah merampas semua pekerjaan petani, karena dengan teknologi banyak kegiatan bertani yang dapat dilakukan dalam waktu singkat ketimbang dengan memanfaatkan SDM. Padahal realitanya, teknologi tidak akan bekerja secara optimal apabila tidak ada kerjasama yang baik dengan petani.

Dalam budidaya tanaman, proses penanaman merupakan proses yang amat penting. Penanaman sendiri merupakan suatu kegiatan dimana petani menempatkan benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu untuk memperoleh perkecambahan dan tegakan yang baik.

 

MTB Yokohama

Selain membutuhkan pekerja yang cukup, teknik penanaman juga menentukan keberhasilan budidaya. Proses penanaman memerlukan tenaga kerja sekitar 20% dari keseluruhan proses budidaya tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa mesin tanam sangatlah perlu, apalagi jika jumlah petani muda disinyalir semakin berkurang.

Petani dengan kepemilikan lahan yang luas, kerap menghadapi hambatan dalam setiap kegiatan budidaya karana keterbatasan sumberdaya, terutama tenaga kerja di bidang pertanian.

Hal ini karena sebagian besar tenaga kerja di bidang pertanian telah memasuki masa non produktif, sementara generasi muda lebih banyak terjun di sektor lain seperti industri ataupun pemasaran hasil pertanian. Oleh karena itu keberadaan alat (mesin) tanam tentu harapannya dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja.

Kalkulasi Biaya

Umumnya para petani untuk menanam jagung pada lahan dengan luas lahan 12 x 120 m, jika melakukkannya secara manual membutuhkan tenaga sebanyak 4 – 5 orang, dengan waktu ½ hari. Biaya yang mesti keluar untuk membayar buruh tani adalah 25.000 x 5 orang = 125.000, tambah minum dan rokok Rp 50.000, total biaya yang Juragan butuhkan adalah 175.000.

Selain itu, minimnya angka petani muda terkadang membuat para petani kekurangan tenaga kerja, sehingga masa tanam menjadi terhambat dan ketinggalan masa tanam. Hal ini tentu akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman yang tidak maksimal.

Sebelum teknologi berkembang seperti saat ini, para petani kerap menggunakan alat penanam tradisional yang disebut tugal. Tugal sendiri merupakan alat paling sederhana yang digunakan untuk membuat lubang tanam.

Alat penanam ini tidak memiliki mekanisme pengeluaran benih, sehingga petani memerlukan tenaga lain untuk memasukkan benih kedalam lubang tanam.

Kini, kecanggihan teknologi memungkinkan aktifitas bertani utamanya menanam menjadi semakin efisien. Salah satunya dengan menggunakan mesin transplanter yang merupakan alat penanam benih dengan jumlah, kedalaman dan jarak tanam yang seragam.

Alat Tanam Benih Yokohama

Keberadaan Alat (mesin) Tanam Yokohama harapannya dapat menjawab permasalahan yang dihadapi oleh para petani dalam mengatasi kekurangan tenaga kerja tanam benih. Petani dapat menanam jagung pada lahan yang luas tanpa harus takut kekurangan tenaga kerja, sehingga hasil panen akan semakin banyak dan kesejahteraan petani menjadi lebih baik.

Salah satu teknologi dalam dunia pertanian adalah alat (mesin) tanam Yokohama yang memiliki kapasitas kerja hingga 0.25 hektar per jam. Dengan menggunakan mesin tanam ini tentu petani tidak perlu membungkuk untuk menaburkan benih. Jika menghitungnya, maka perlu 4 alat tanam benih untuk menyelesaikan penanaman benih jagung dalam 1 jam.

MTB2x

Penggunaan mesin ini juga dapat mengefisiensi pekerjaan, salah satunya petani tidak perlu melubangi lahan dan memasukkan benih kedalam lubang tanam seperti cara konvensional.

Selain itu petani juga dapat menyesuaikan jumlah biji yang hendak Juragan tanam, mulai dari 1 biji sampai 8 biji. Hal ini tentu dapat menjamin konsistensi jumlah benih pada lahan yang luas.

Efisiensi Waktu

Dengan menggunakan alat (mesin) tanam benih yokohama tersebut, waktu tanam jelas lebih cepat sehingga tidak tertinggal musim tanam yang mengakibatkan kurangnya daya tumbuh tanaman jagung dan menyebabkan berkurangnya hasil panen. Alat tersebut juga sangat mudah dan terkesan menyenangkan untuk Juragan gunakan.

Dengan alat tanam benih Yokohama, hanya perlu waktu sekitar 1 jam untuk menanam lahan seluas 12 x 120 meter dengan tenaga 1 orang saja. Oleh karena itu petani tentu dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya yang harus keluar.

Alat (mesin) tanam benih Yokohama ini memiliki berat bersih 9 kg dengan 1 baris tanam, selain itu kita juga bisa men-setting jumlah gigi hingga 12 gigi.

Alat ini sangat memungkinkan untuk mendapatkan jarak tanam yang presisi. Jika ingin menghendaki jarak tanam pada kisaran 15 cm, gunakan 12 gigi namun apabila ingin mendapatkan jarak tanam 24,4 cm maka gunakanlah 7 gigi. Penggunaan alat ini tentu tidak akan menjadikan petani menggunakan ilmu kira-kira dalam mengatur jarak antar tanaman.

Praktis Penggunaan

Dengan bentuk yang tidak terlalu besar (ukuran sedang), (mesin) alat tanam benih Yokohama ini cukup praktis dan mudah untuk digunakan. Baik di lahan persawahan, ladang maupun kebun. Keberadaan alat ini juga dapat menghemat biaya produksi ketika sulit mendapatkan tenaga kerja untuk menanam benih.

Badan mesin berbentuk seperti sepeda mini dengan corong yang berfungsi sebagai tempat untuk memasukkan benih. Terdapat pula roda penggerak di bagian belakang yang terbuat dari bahan yang keras dan berukuran kecil sekitar 40 cm.

Cara kerja (mesin) alat tanam yokohama ini juga cukup mudah, pertama masukkan benih ke dalam corong. Jika sudah dorong alat ke depan maka tanah akan terlubangi dan benih akan masuk kedalam lubang tersebut secara otomatis.

Jarak tanam bisa Juragan atur dengan mengganti jumlah gigi dan hal ini akan menghasilkan jarak tanam yang rapi.

Selain itu, (mesin) alat tanam yokohama juga dapat bekerja pada lahan kering atau bergelombang yang merupakan hasil dari pembajakan. Hal ini karena alat ini berkonstruksi dengan lengan ayun yang fleksibel sehingga dapat menyesuaikan dengan lahan yang tidak rata.

Merawat Mesin Tanam Benih

Meski alat ini tidak membutuhkan perawatan khusus, bukan berarti alat ini tidak membutuhkan perawatan sama sekali. Karena setelah Juragan gunakan untuk penanaman, alat ini biasanya bagian depan dan gigi akan kotor.

Sehingga perlu Juragan bersihkan dengan segera karena jika kotoran menumpuk akan lebih susah untuk dibersihkan dan dapat masuk kedalam mesin. Jika terdapat kotoran di dalam mesin. Jika kotoran masuk dan menyumbat ke dalam mesin, tentu saja dapat menghambat kinerja mesin sehingga susah untuk berjalan.

Selain menjaga kebersihan mesin, perawatan selanjutnya adalah dengan memberikan oli pelumas ke roda penggerak mesin secara berkala. Hal ini bertujuan agar roda mesin dapat berputar dengan lancar.

Efisien, Ekonomis dan Praktis. Setidaknya 3 kata ini mampu mendeskripsikan (mesin) alat tanam benih yokohama yang hadir untuk memenuhi kebutuhkan petani dalam menjalankan aktifitas bercocok tanam.

MTB1

Jangan lupa kunjungi juga katalog produk kami atau dapat temukan rekomendasi produk dari kami.