Magnesium Sulfat Fase Generatif dan Campurannya

Apa cara termudah agar daun cabe tidak kuning? Apa dengan semprot insektisida saja sudah cukup?

Perlu kita ketahui kalau penyemprotan insektisida itu, hanya untuk mengatasi hama saja, bukan untuk menyembuhkan tanaman yang semula kuning, menjadi hijau kembali.

Dari awal perlu kita luruskan dulu. Cairan yang terhisap oleh hama kutu kebul, kutu daun, atau kutu lainnya adalah klorofil, atau hijau daun. Maka dari itu, untuk memulihkan daun tanaman yang semula kuning, lakukan pemenuhan nutrisi dengan pupuk, yang bisa meningkatkan klorofil daun. Karena serangan hama ini bisa terjadi bukan hanya di fase vegetatif, pupuk ini, juga bisa untuk fase generatif.

MAGNESIUM SULFAT

Yang murah harganya, mudah didapat, dan mudah aplikasinya, adalah pupuk magnesium sulfat. Modal 15 ribu saja, untuk menghijaukan daun. Zat hijau hasil dari pupuk magnesium sulfat, lebih awet jika daripada dengan zat hijau yang dihasilkan oleh nitrogen.

Jadi, kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis.

Dalam kondisi ini, magnesium sulfat banyak mengambil peran. Sejatinya, magnesium sulfat berfungsi membantu proses pembentukan asam amino, membantu pertumbuhan tunas, merangsang pembentukan bintil akar tanaman, berperan dalam pembentukan klorofil, dan meningkatkan kekebalan tanaman terhadap cendawan, karena adanya sulfur. Bukan berarti dengan magnesium sulfat saja bisa mencegah tanaman dari penyakit jamur secara tuntas dan terkendali. Tapi paling tidak, dalam tanaman sendiri ada dorongannya.

Magnesium sulfat fase generatif, nanti bisa kita kombinasikan dengan pupuk kalium. Misalnya dengan KNO3 Putih, yang meskipun ada nitrogennya, tapi dalam konsentrasi sedikit. Tidak menggunakan pupuk KCL karena mengandung klor dan beresiko untuk campurannya.

Baca juga : 5 ASAM HUMAT TERLARIS, TERLENGKAP KANDUNGAN PUPUKNYA

KNO3 atau Kalinitra

Memangnya boleh, pupuk KNO3 campur dengan magnesium sulfat fase generatif?

Jawabannya, boleh-boleh saja. Campuran antara magnesium sulfat dan KNO3, tidak menimbulkan endapan, atau gumpalan secara langsung. Dengan dosis masing-masing yang sama. Yaitu 2 sampai 3 gram per liter.

Pupuk magnesium sulfat pH-nya tidak basa. Pada pupuk kalium nitrat, pH-nya juga tidak basa. Jadi, dari segi pH pun kurang lebih hampir sama. Kalau pH larutan pupuk daun tidak basa, itu bisa diserap aman oleh daun tanaman.

Jadi, pada campuran pupuk ini ada 13% nitrogen, 0% fosfat, 46% kalium dalam bentuk oksida, 16% magnesium, dan 13% sulfur. Kalau Juragan menggunakan magnesium sulfat yang dari Pak Tani, itu kandungan magnesium sulfurnya lebih banyak. Magnesium 26% dan sulfur 21%.

Biar lebih mudah dan komplit nih, boleh gak sih, campur lagi dengan kalsium nitrat? Alasannya pH kalsium nitrat kan juga tidak basa?

KALSIUM NITRAT

Campuran antara kalsium nitrat dan magnesium sulfat, harapannya agar tanaman bisa mendapat unsur hara nitrogen yang cukup, dan mendapatkan kelengkapan unsur hara kalsium, magnesium, dan sulfur.

Tapi, jangan berfikir untuk mencampur magnesium sulfat dengan kalium nitrat. Memang, kalau campuran antara KNO3 dengan kalsium nitrat saja, baik itu Calnit atau CNG tidak masalah. Tidak terjadi gumpalan.

Akan tetapi, kalau kalsium nitrat dicampur dengan magnesium sulfat, akan menyebabkan gumpalan dan mengendap. Maka dari itu, jangan dicampur.

Apalagi dicampur dengan kalsium karbonat CaCo3, seperti kalsium bubuk. Jelas tidak boleh.

Tanpa campur dengan pupuk lain saja sudah mengendap. Tanda ketika kalsium karbonat tidak bisa campur, ada pada endapannya. Tidak seperti endapan biasa, kalau tidak cocok dengan campuran pupuk, endapannya itu pecah.

Oleh sebab itu, cukup gunakan magnesium sulfat dan kalium nitrat saja ya Juragan, dengan dosis masing-masing 2 atau 3 gram per liter. Untuk membeli masing-masing 1 kg pupuk ini, paling tidak sediakan dana sekitar 70 ribuan.

 

DAPATKAN PRODUKNYA

Meroke MAG-S – Link Shopee 
KNO3 Putih PNC – Link Shopee