Menanam terong sebenarnya sangat mudah jika tidak ada gangguan dari hama, jamur, ataupun bakteri. Setiap daerah memiliki kecenderungan masing-masing. Jika di lahan Juragan masih ada bakteri atau jamur penyebab layu, maka benih berikut ini bisa menjadi alternatif. Dari PT BISI, terong Ratih Ungu telah rilis sejak tahun 2006.
Sudah cukup lama bukan? Hingga sekarang produk ini masih menjadi incaran petani karena disamping kualitasnya harganya terbilang murah. Bagaimana dengan kualitasnya? Berikut ulasannya.
Benih Terong Ratih Ungu
Siapa saja yang bisa menanam benih ini? Benih ini dapat tumbuh dengan baik jika Juragan tanam di dataran rendah atau menengah. Adaptasinya paling baik di dataran rendah pada ketinggian 50 - 150 mdpl. Pada dasarnya, tanaman terong tidak terlalu menyukai air yang berlebih.
Tanaman mulai berbunga ketika sudah memasuki usia 35 - 40 HST. Juragan akan mendapati bunga dengan kelopak berwarna ungu. Setiap tandan terdapat kurang lebih 3-4 kuntum.
Dari banyak bunga tersebut akan muncul buah terong dengan panjang 23 – 28 cm berdiameter 5,0 – 5,2 cm. Ini adalah ukuran terbesar diantara benih terong ungu dari Cap Kapal Terbang lainnhya. Beratnya sekitar 227 – 231 g. Dalam satu tanaman terdapat 9-17 buah yang muncul. Jadi, berat buah dari satu tanaman mampu mencapai 3,6 kg.
Baca juga : Benih Terong Ungu - YUVITA - 5 gr - Cap Panah Merah
Selama masa tanam, meskipun ada bakteri atau jamur yang dapat menyebabkan tanaman layu, hal tersebut tidak akan terjadi. Perawatan tanaman yang biasa Juragan lakukan tidak akan seintensif seperti menggunakan benih biasa. Cukup bersihkan saja gulma atau tanaman liar yang ada di sekitar.
Mari kita bandingkan dengan terong Lezata. Terong Ratih Ungu memiliki potensi lebih besar ketimbang Lezata. Dua benih ini sama-sama tahan layu. Hanya saja Ratih Ungu tidak tahan busuk buah sedangkan Lezata memiliki keduanya.
Mengenai umur panen bisa dikatakan sama saja. Hasil terong dari benih Ratih Ungu bisa Juragan petik saat tanaman berada di umur kurang lebih 60 hari setelah tanam. Terong Lezata mungkin saja lebih cepat namun perbedaannya tidaklah panjang.
Kebutuhan benih terong Ratih Ungu tidak terlalu banyak. Cukup 200 gram saja untuk memenuhi lahan seluas satu hektar. Porsi tersebut sesuai jika jarak tanam yang Juragan aplikasikan berukuran 70 x 60 cm. Lebih irit benih bukan?
Baca juga : Benih Terong Ungu Bulat - LALITA - 20 Btr - Cap Panah Merah
Kesimpulan
Ratih Ungu adalah benih yang diproduksi untuk Juragan di dataran rendah dan menengah saja. Ini adalah pilihan baru bagi Juragan untuk menghasilkan buah terong yang panjang dan besar. Semasa dua bulan tanam, kalaupun ada patogen penyebab layu bakteri, terong Ratih Ungu aman dari serangan patogen tersebut.
Toko Deeres
Perawatan dalam budidaya itu memanglah penting. Akan tetapi bukankah akan lebih baik jika benih yang Juragan gunakan sudah memiliki ketahanan penyakit? Kendalanya, setiap benih memiliki ketahanan penyakit yang berbeda-beda. Inilah mengapa Juragan mesti memilih benih yang tepat, bukan asal tahan penyakit saja.
Kebanyakan toko online hanya memberikan foto produk dan beberapa keterangan saja sebagai acuan bagi Juragan dalam memiliih. Apa Juragan merasa cukup dengan itu?
Baca juga : Cara Menanam Terong Ungu agar Untung Besar
Di laman website resmi Toko Deeres informasi setiap produk tertera lengkap sehingga Juragan bisa memilih benih dengan lebih mudah. Tidak perlu lagi bolak-balik untuk mengetahui apa saja kelebihan yang dimiliki benih. Termasuk juga ketahanan penyakitnya.
Hanya dengan sekali akses, Juragan bisa mendapatkan semuanya. Maka dari itu, gunakan dengan sebaik mungkin. Kembali perlu Juragan ingat, benih tidak akan selalu tersedia pada hari-hari ke depan. Untuk itu, amankan segera milik Juragan!
Dapatkan produknya di Shopee atau Tokopedia Toko Deeres. Atau bisa juga klik disini.