5 Penyakit pada Bawang Merah dan Cara Mengatasinya

Penyakit pada bawang merah rata-rata penyebabnya adalah jamur yang banyak jenisnya. Dari penyebab yang berbeda tentunya fungisida untuk bawang merah pun juga berbeda-beda. Mari kita bahas satu per satu.

  • Busuk Leher Batang

Penyebab penyakit ini adalah jamur yang sporanya berwarna abu-abu. Bila lahan Juragan becek dan lembab akan sangat mudah bagi penyakit ini untuk berkembang biak. Serangannya bisa terjadi saat masih tanam atau pada di gudang penyimpanan. Penyakit ini menyebabkan umbi menjadi busuk, lunak seperti habis Juragan rebus.

Cara mengatasi penyakit pada bawang merah ini adalah dengan pembuatan saluran drainase sedalam 40-50 cm agar air lebih mudah terbuang.

Bila serangannya sudah berat, Juragan bisa melakukan penyemprotan fungisida untuk bawang merah seperti Rovral, Topsin, Dithane atau Daconil dengan interval penyemprotan 4-7 hari sekali.

Baca juga : Cara Budidaya Bawang Merah agar Tahan Hama

  • Layu Fusarium

Banyak petani mengenali penyakit ini dengan nama penyakit moler pada bawang merah. Jamur fusarium menginfeksi akar dan menjalar ke batang sehingga pengangkutan zat-zat makanan ke daun terganggu. Akhirnya tanaman akan layu dan mati.

Bila sudah terlanjur terjadi, lakukan penyiraman dengan fungisida untuk penyakit moler pada bawang merah seperti Anvil, Derosal, atau Dithane di sekitar batang tanaman.

  • Bercak Ungu

Beberapa orang menyebut penyakit ini dengan nama penyakit trotol pada bawang merah. Penyebaran jamur ini terbantu oleh angin dan menyerang daun sehingga tampak bercak-bercak berwarna keputih-putihan sampai kelabu. Selanjutnya bercak tersebut akan melebar dan meluas dalam warna ungu dan bertepung coklat kehitam-hitaman.

Bila serangan sudah parah, ujung daun akan mengering dan mati. Cendawan ini juga bisa menyerang pangkal batang sehingga membusuk.

Pengendalian penyakit ini bisa Juragan lakukan dengan fungisida seperti Antracol, Orthocide, atau Dithane dalam 4-7 hari sekali. Pengaplikasiannya mulai sejak tanaman berumur seminggu setelah tanam.

Baca juga : Bibit Bawang Merah Lokananta, Bibit Murah Pilihan Petani

  • Antraknosa

Tanda-tanda tanaman bawang merah Juragan terserang antraknosa adalah daun-daun bagian bawah rendah, pangkal daun mengecil, berwarna gelap, dan mati secara mendadak.

Fungisida yang cocok untuk mengatasi penyakit antraknosa pada bawang merah adalah Antracol, Daconil, dan Dithane.

  • Embun Tepung

Jamur penyebab penyakit embun tepung pada bawang merah menyebar dengan cepat di musim hujan pada malam hari di mana suhunya rendah. Gejala yang timbul dari penyakit ini adalah adanya bercak-bercak hitam pucat pada daun, terutama pada ujung-ujung daun yang kemudian berubah menjadi putih atau ungu.

Pada serangan berat, daun akan menguning, layu, mengering, dan mati. Daun yang mati warnanya putih dengan bulu-bulu warna hitam.

Contoh fungisida yang cocok untuk mengatasi embun tepung misalnya Daconil, Dithane, atau Antracol.

Lihat juga : Teknologi TSS !!! 4 Benih Bawang Merah Terbaik

  • Virus Kuning

Penular virus ini adalah hama trips atau kutu daun. Awalnya hanya akan ada bercak-bercak kuning tapi akhirnya daun menguning total. Selain itu, daun juga melengkung atau agak keriting sehingga bawang merah kerdil.

Virus ini sulit untuk diatasi. Bila sudah terjadi, segera cabut agar tidak menyebar atau bila perlu bakar sampai habis tanaman bawang yang daunnya keriting.

Itu tadi Juragan beberapa fungisida untuk mengatasi beberapa penyakit pada bawang merah. Semoga dapat membantu ya Juragan. Sebisa mungkin sebelum terkena sebaiknya Juragan cegah dengan selalu menjaga kelembaban dan sanitasi lahan tanam. Agar lebih aman, gunakan juga varietas yang sudah tahan penyakit.

 

Jangan lupa kunjungi juga katalog produk kami atau dapat temukan rekomendasi produk dari kami.